Saturday, July 23, 2011

“LANGIT YANG KEBINGUNGAN”

Kita pasti mengetahui bahwa beberapa tahun belakangan keadaan iklim berubah. Begitu pula keadaan cuaca yang sulit untuk diprediksi. Untuk di Indonesia khususnya di Kota Solo mempunyai dua musim yaitu kemarau dan penghujan. Terkadang musim ini silih berganti tak beraturan. Sekarang hujan besok mulai panas dan begitu pula sebaliknya. Bahkan dalam satu hari pernah ada dua cuaca sekaligus, terkadang pagi panas sore hujan deras dan sebaliknya. Seolah-olah langit sedang sakit atau “kebingungan” sehingga cuaca menjadi tak teratur.
Kita tinggalkan kiasan tersebut dan beralih pada fakta yang telah terjadi. Telah kita ketahui bersama bahwa bumi semakin panas akibat pemanasan global yang penyebabnya adalah efek rumah kaca akibat emisi gas buang bahan bakar fosil seperti bensin, minyak, batu bara, dan lain-lain. Di Indonesia khususnya di Solo yang terletak di garis khatulistiwa perubahan ini sangat dirasakan oleh masyarakat. Mungkin yang paling merasakan adalah masyarakat yang bekerja di lapangan atau masyarakat yang naik kendaraan roda dua. Dan tidak menutup kemungkinan bahwa keadaan seperti ini akan semakin parah setiap tahunnya mengingat pengguna kendaraan bermotor bertambah setiap tahunnya dan lahan untuk penghijauan berkurang karena pembukaan lahan atau untuk perumahan.

 
Sebenarnya kita bisa meminimalkan atau setidaknya memperlambat keadaan seperti ini dengan berbagai kebijakan pemerintah dan usaha membangun kesadaran masyarakat akan lingkungan hidup. Dan hal tersebut sudah dilakukan masyarakat negara barat yang notabene juga ikut berperan besar dalam perubahan cuaca.
Kita mulai dari diri sendiri untuk menggugah kesadaran akan lingkungan hidup. Tidak perlu susah payah untuk memulai perubahan, dimulai dari yang sederhana seperti membuang sampah pada tempatnya, tidak merokok sembarang tempat, memanfaatkan lahan yang kosong untuk penghijauan, memperbaiki sistem pembuangan kendaraan agar tidak menyebabkan polusi, menggunakan bahan bakar yang ramah lingkungan, dan masih banyak lagi hal-hal sederhana yang bisa kita lakukan untuk memulai sebuah perubahan penting.
Pemerintah juga dapat ikut berperan dalam memperbaiki keadaan cuaca sekarang dengan berbagai kebijakan mengenai lingkungan hidup. Salah satu upaya yang telah dilaksanakan adalah dengan mengadakan Car Free Day. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada hari minggu dari jam 6 pagi sampai jam 9 pagi. Dengan adanya kegiatan tersebut diharapkan kadar emisi gas karbon sebagai pemicu efek rumah kaca dalam udara berkurang. Dan benar saja, menurut penelitian yang telah dilakukan kadar emisi gas Karbon Monoksida turun hingga 67%, Natrium Oksida 80%, dan debu 34% akibat diadakannya kegiatan Car Free Day. Kegiatan tersebut sudah dilakukan rutin di beberapa kota termasuk Kota Solo.
Kebijakan lain yang mungkin bisa dilakukan adalah memberikan potongan harga kepada masyarakat yang menggunakan kendaraan ramah lingkungan. Potongan ini bisa diberlakukan di berbagai toko, merchant, atau outlet-outlet tertentu. Kebijakan ini diadopsi dari kebijakan negara-negara di Eropa untuk mengurangi polusi dan emisi gas karbon. Dengan adanya kebijakan tersebut diharapkan mendorong masyarakat untuk memakai kendaraan yang ramah lingkungan [sepeda] agar polusi dapat dikurangi.
Pengawasan dalam penggunaan bahan bakar juga perlu dilakukan. Sebagian besar masyarakat masih enggan menggunakan bahan bakar yang ramah lingkungan karena dinilai mahal termasuk masyarakat golongan atas. Pemerintah perlu untuk merancang sebuah kebijakan baru untuk menyarankan masyarakat untuk memakai bahan bakar yang direkomendasikan. Khusus untuk masyarakat golongan atas perlu diwajibkan menggunakan bahan bakar yang ramah lingkungan. Salah satu caranya adalah pengawasan di setiap SPBU yang ada dan bagi pengendara mobil pribadi diwajibkan menggunakan bahan bakar yang diharuskan [Pertamax atau Pertamax Plus]. Selain mengurangi polusi di udara, kebijakan tersebut akan menolong APBN atau APBD karena mengurangi subsidi bahan bakar.
Selain itu, pemindahan atau relokasi lahan hijau yang telah digunakan untuk pembangunan kota juga perlu dilakukan agar proses penghijauan tetap berlangsung. Tidak hanya PKL yang perlu direlokasi, pohon juga perlu direlokasi.
Terlepas dari kebijakan yang dilaksanakan, diharapkan masyarakat juga ikut aktif mendukung berbagai kebijakan pemerintah mengenai lingkungan hidup. Berbagai kebijakan tersebut akan terasa hampa jika masyarakat tetap tidak sadar akan lingkungan yang ada di sekitarnya. Melalui tulisan ini marilah kita bersama-sama memperbaiki lingkungan kita untuk kepentingan kita bersama dan kepentingan anak cucu kita besok.

By : Reda T (redataradipa@yahoo.com)
Sumber :
http://regional.kompas.com/read/2010/05/31/13504630/Solo.Targetkan.Penurunan.Karbon.Monoksida.67.09.Persen#
http://www.solopos.com/2010/feature/car-free-day-di-solo-57688
http://missingcountdown.blogspot.com/2011/03/waspada-cuaca-ekstrim-tak-menentu.html

7 comments:

  1. yup..go green..sayangi lingkungan kita...
    artikel yg bagus,, :D

    ReplyDelete
  2. Yup...makasih atas kunjungannya......:)

    ReplyDelete
  3. Trima kasih tukeran linknya.
    Sudah saya pasang juga di blog saya . . .Trima kasih tukeran linknya.
    Sudah saya pasang juga di blog saya . . .

    ReplyDelete
  4. Setuju bngt dgn isi artikel di atas, cuman trkadang kbanyakan sifat manusia pd umumnya enggan melakukan hal-hal kecil, mrka hanya mw sistim instan kyk nyeduh mie :-D

    artikel kereeenn...
    salam..,,

    ReplyDelete
  5. @lombokdihati : bener bgt mas...mga2 qt bkan org2 gol tsb....amin..hehehe
    makasih atas kunjungannya mas...jgn kapok y....:)

    ReplyDelete
  6. arti gambar ini apa?

    ReplyDelete