Wednesday, August 03, 2011

“FROM FKIP WITH EDUCATION”

Pada saat ini, Indonesia telah berada dalam lingkar globalisasi antar negara-negara di dunia. Globalisasi ini meliputi segala bidang diantaranya politik, perdagangan, kesehatan, pendidikan, budaya, dan lain-lain yang berpengaruh pada setiap aspek kehidupan masyarakat Indonesia. Pada dasarnya, globalisasi mempunyai tujuan yang baik yaitu menghilangkan berbagai hambatan batas antar negara dalam hubungan internasional agar hubungan tersebut berjalan efektif dan efisien. Di sisi lain, globalisasi juga berdampak terjadinya kegagapan masyarakat untuk mengikuti arah globalisasi akibat dari ketidaksiapan masyarakat untuk menerima dan bersaing dengan negara lain yang secara teknis mempunyai tingkat SDM yang lebih tinggi. Inilah yang menjadi permasalahan internal negara Indonesia ketika bangsa ini telah meyetujui untuk ikut serta dalam lingkar globalisasi beberapa waktu yang lalu.


Kita tidak bisa begitu saja menolak segala pengaruh negara lain tapi kita dapat memanfaatkan pengaruh tersebut untuk kemajuan bangsa kita. Globalisasi dapat dikendalikan apabila apabila kita dapat menguasai dua unsur penting. Unsur tersebut adalah teknologi dan pendidikan. Teknologi mempunyai peran vital sebagai media penyebaran globalisasi pada setiap negara di dunia misalnya Teknologi Internet (IT) sedangkan pendidikan berperan sebagai “alat pengendali” bagi masuknya pengaruh asing dalam globalisasi.
Indonesia sebenarnya telah menguasai dua unsur tersebut hanya saja dari segi teknik dan kreativitas masih tertinggal jauh dari negara maju. Dilihat dari unsur tersebut sebenarnya saling mempengaruhi satu sama lain tapi yang paling berpengaruh diantara kedua unsur tersebut adalah pendidikan karena dalam pendidikan terdapat berbagai unsur pembaharuan penting yang dibutuhkan teknologi untuk berkembang. Teknologi juga berpengaruh dalam mengembangkan pendidikan tapi pengaruhnya lebih sedikit. Cara mudahnya, teknologi ada karena adanya pendidikan.
Di Indonesia (bahkan dunia) pendidikan terus dikembangkan untuk kehidupan masyarakat. Untuk mempersiapkan hal tersebut, maka diperlukan sebuah lembaga pendidikan tersendiri yang mempersiapkan output-nya untuk pengabdian masyarakat. Lembaga tersebut adalah universitas atau perguruan tinggi. Universitas Sebelas Maret (UNS) sebagai salah satu perguruan tinggi negeri di Indonesia telah mempersiapkan lulusannya untuk pengabdian masyarakat termasuk di bidang pendidikan melalui salah satu fakultas yaitu Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP). FKIP yang awalnya bernama Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) turut ambil bagian dalam perkembangan UNS sampai saat ini. Selain itu, lulusan dan mahasiswa FKIP mempunyai kelebihan tersendiri dibandingkan dengan mahasiswa fakultas lain yaitu sebagai agent of learn disamping menjadi agent of change.
Seperti yang telah diuraikan sebelumnya bahwa Indonesia telah masuk dalam globalisasi termasuk di dalamnya yaitu globalisasi di bidang pendidikan. Ini terbukti ketika beberapa perguruan tinggi di Indonesia sudah diakui secara internasional termasuk UNS. Maka dari itu, UNS telah merencanakan berbagai program untuk meraih predikat sebagai World Class University (WCU). Untuk meraih predikat tersebut tidak mudah dan membutuhkan waktu yang lama. Ada berbagai ketentuan yang harus dimiliki misalnya sistem akademik yang modern, adanya kerjasama berskala internasional, adanya presentase kuota mahasiswa asing, dan lain-lain. Kita tentu saja tidak hana bertumpu pada ketentuan-ketentuan tersebut karena ada satu ketentuan penting yang sebenarnya lebih mencerminkan posisi UNS di mata internasional yaitu sikap belajar mahasiswa (learn attitude).
Realitanya, sikap belajar mahasiswa di UNS masih rendah terbukti dengan semakin banyaknya mahasiswa yang menghabiskan waktu luang dengan sia-sia, masih suburnya budaya mencontek, berebut tempat duduk sebelum ujian, serta yang paling modern adalah budaya copy-paste tugas dengan mahasiswa lain. Keseluruhan budaya tersebut menyebar ke seantero UNS termasuk di FKIP sendiri. Kita harus merubah budaya tersebut mulai dari diri sendiri, menanyakan kembali tujuan kita masuk ke UNS. Jika tidak segera dirubah maka predikat UNS tidak lagi sebagai WCU (World Class University) tapi menjadi WC U (WC Umum). Tentu kita tidak berharap demikian.



Nama : Reda Taradipa
Email : redataradipa@yahoo.com

No comments:

Post a Comment